tidak semena-mena...
beduk itu berbunyi lagi...
memberi alamat pemergian hamba yang disayangi di sisi-Nya....
seorang khalifah...
pemerintah....
berjiwa...
berbudi....
untuk rakyat yang mendaulat....
yang ada pasti pergi....
sebagaimana putaran hidup ini terus berputar....
tanpa hentinya....
bermulanya dengan anak-anak mencari erti....
remaja diisi dengan ilmu dan dimensi kerakyatan...
tiba masanya...
dicurahkan sebagaimana ayahanda dulu kala.....
insan bersedia bergelar raja...
tinggi disisi jelata...
dihati kau bertakhta...
disebalik berdirinya payung negara....
hari ini baginda pergi....
esok lusa...dikenang budi...
anakanda sebagai pengganti....
berjiwa rakyat...
berhati murni....
di kiri dan kanannya...
persiapan dengan janji...
untuk dipenuhi....
sebagai....
pemerintah...
khalifah...
di bumi....
di hati....
setiap rakyat negeri....
al-Fatihah....
negeriku.....
di sisi-Nya...
Moga yang terbaik....
Junjung titah patik harap diampun....
dari rakyat yang mengerti....
dari hamba yang mencari...
menemui......